How crazy do you have to be on that little bitty tiny boat in gator country with your son sitting behind you?
That Is NOT a Catfish on the End of the Line
Rabu, 13 April 2016
Minggu, 03 April 2016
Jogja’s Brand New Waterpark: Jogja Bay
Pantai Santolo Garut - Ada taman air baru di Jogja! Sebenernya saya sadar jika ada taman air di daerah Maguwoharjo (utara Stadion, tepatnya) ini sekitaran 3-4 bln. waktu lalu, saat saya kerap ngelewatin daerah itu, dari Minomartani ke Panjen serta demikian sebaliknya. Tempat ini semula tanah kosong yang terkadang di pakai buat aktivitas motorcross serta pernah di pakai buat Soundrenaline satu tahun lebih waktu lalu. Jadi cocok saya melalui sana serta mendadak ada perosotan gede di selatan jalan, saya heran. “Oh, ingin ada waterpark disini? ”, fikirku.
Konon tuturnya taman air ini diclaim sebagai taman air paling besar, terlengkap serta tercanggih di Indonesia (sumber). Tanpa ada googling cari statement ‘terbesar’ itu juga, saya denger dari sana-sini jika Jogja Bay yaitu taman air paling besar di Indonesia. Wow, ini yaitu pernyataan yang cukup percaya diri mengingat dia mesti berkompetisi sama minimum Waterbom Bali yang dapet award #1 di Asia serta #3 didunia versus TripAdvisor (sumber). Mari kita kerjakan sedikit kontrol kenyataan, bener tidak sih claim-nya sebagai “terbesar di Indonesia”
Konon tuturnya taman air ini diclaim sebagai taman air paling besar, terlengkap serta tercanggih di Indonesia (sumber). Tanpa ada googling cari statement ‘terbesar’ itu juga, saya denger dari sana-sini jika Jogja Bay yaitu taman air paling besar di Indonesia. Wow, ini yaitu pernyataan yang cukup percaya diri mengingat dia mesti berkompetisi sama minimum Waterbom Bali yang dapet award #1 di Asia serta #3 didunia versus TripAdvisor (sumber). Mari kita kerjakan sedikit kontrol kenyataan, bener tidak sih claim-nya sebagai “terbesar di Indonesia”
Luas Jogja Bay, diambil dari Tribun News Jogja :
“Total luasan tempat meraih 7, 7 hektare, terdiri atas ruang wahana dengan keluasan 5 hektare dan 2, 7 hektare untuk taman parkir (kemampuan 350 kendaraan roda empat, 40 bus, 800 motor) serta tempat hijau. ” (sumber)
Luas Waterbom Bali, diambil dari situs resmi Waterbom Bali :
“Exciting water slides slice through 3. 8 hectares of landscaped tropical parks providing hours of fun and entertainment for the young and the young at heart! There are 101 ways to fill 24 hours each day with thrilling activities on land and in water. ” (sumber)
Luas Owabong Waterpark Purbalingga, diambil dari situs resmi Owabong Waterpark :
“Pada th. 2004 dibeli oleh PEMDA kabupaten Purbalingga yang pada akhirnya bangunnya sebagai satu wahana wisata keluarga serta diperluas sampai 4, 8 Ha dari mulanya yang cuma 1 Ha saja sampai usai serta diresmikan pada 1 Maret 2005. ” (sumber)
Oke, sepertinya bener deh jika dia paling besar se-Indonesia, minimum terluas deh. Saya sempat sangsi soalnya saat saya telah di dalam serta berdiri di lantai 2 restoran yang letaknya kurang lebih di tengah-tengah tempat, saya telah dapat ngeliat dari ujung ke ujung. Rasa-rasanya sih tidak seluas itu, namun yaudah deh ya.
Jadi, bagaimana kesannya bertandang ke taman bermain paling baru di Jogja yang baru buka sebagian minggu, di waktu musim berlibur?
Pertama, mencari parkir sulit. Ya itu telah umum banget sih di Jogja yang memang tempat maksud wisata beberapa orang di semua dunia, ditambah dengan hype ke satu tempat baru (lah mall yang belum jadi serta masihlah debuan saja tetep dapat dipenuhi pengunjung kok) serta musim berlibur, ya akan padet banget. Untungnya Jogja Bay telah nyediain tempat parkir resmi yang cukup luas. Agak jauh sih dari pintu masuknya, namun senantiasa ada shuttle-kereta-kelinci yang nganter pengunjung dari parkiran ke loket masuk, serta bergerak setiap waktu.
Itu parkiran yang resmi, ada di samping barat tamannya. Parkiran yang tidak resmi menyebar dari jalan di sekitaran parkiran, parkiran stadion maguwo, lapangan depan stadion maguwo serta sekitarnya.
Shuttle Kapal yang aslinya kereta kelinci yang aslinya mobil. Maaf blur.
Masihlah didalam shuttle kapal yang aslinya kereta kelinci yang aslinya mobil, menuju ke loket Jogja Bay.
Perjalanan shuttle dari parkiran ke depan pintu masuk kurang lebih 3 menitan. Cukup jauh sih jika untuk jalan kaki, mana panas serta ngga ada trotoarnya juga. Shuttle bakal lalu berhenti di depan loket — utara Stadion Maguwo persis.
Saat saya kesana itungannya mujur lantaran telah ngga butuh antri ticket lagi, telah ada teman di dalam yang ngebeliin ticket (harga nya IDR 90k jika ngga salah) serta saya sama pacarku tinggal masuk saja. Iya mujur, soalnya demikian anda naik tangga serta mendekati loket, viewnya jadi begini :
Design interiornya cakep banget seperti lambung kapal bajak laut yang di film-film. Selalu beberapa orang itu yaitu muatannya…
ANJIR INI APAAN.
Dua hari terlebih dulu om-ku sempat kesini sekeluarga serta menyerah saat simak kerumunan manusia begini. Beliau nanya seseorang ibu-ibu yang (sepertinya) lagi antri serta ngakunya telah antri dua jam. Wew. Oh serta bentukan antriannya ngga terang. Iya sih ada keseluruhan delapan loket ticket, semasing empat di satu segi. Namun antrian mana ke loket yang mana ngga terang. Serta cocok hari itu sempat ada PA yang ngomong : “mohon maaf untuk hari ini kami cuma terima pembayaran kontan, tak terima debit atau kartu credit”. Ngga kebayang deh ribetnya seperti apa untuk ngedapetin tiketnya.
Empat loket di satu segi — lebih tepatnya empat monitor TV di satu segi. Memang siapa yang katakan jika dibawah TV itu yaitu loketnya?
Jika miliki ticket telah dapat selfie
Jadi anda telah kerasan ngantri dua jam kepanasan serta mengharapkan sampai dalam dapat ngadem, anda telah miliki ticket serta saat ini anda ngantri masuk ke dalam. Pakaian renangmu telah siap, GoPro telah nempel di tongsis mengharapkan dapat selfie dalam air (iya GoPro tu dipakenya buat aktivitas yang beresiko buat kamera umum seperti terkena air gini dong, saat hanya di pakai buat selfie di cafe) serta pada akhirnya masuk ke Jogja Bay!
Ada kamar mandi yang gede banget dibawah, cukup bersih juga. Mereka juga nyewain loker dengan password untuk nyimpen barang-barangmu (lantaran jika bawa barang banyak serta main air itu tidak praktis serta jika ditinggal di tepi kolam juga ngga aman, terutama saat ada jutaan orang ngumpul disana), yang dapat disewa sepanjang hari seharga 30k. Saya sukai pilihan mereka untuk pakai password dari pada kunci, lantaran kunci mudah banget ilangnya. Namun lantaran saya tau tempat itu ramai banget serta gak seminat itu buat nyebur, saya milih buat bebrapa simak dahulu beberapa feature yang di tawarkan.
Ada kolam renang umum (ngga ada feature aneh-aneh seperti seluncuran atau apa pun) yang cukup luas. Suhunya ngga demikian dingin, tak tahu lantaran Jogja cocok lagi panas-panasnya atau umumnya orang di dalam kolam itu. Kedalamannya juga hanya 1. 5 mtr. jadi itungannya masihlah aman untuk umumnya orang (terkecuali saya, jadi pendek kolamnya) (tinggiku 186 cm) (FYI). Penjaga kolamnya oke banget, mereka begitu sigap serta pro aktif untuk ngurus pengunjungnya. Ada anak kecil yang keliatannya sendirian serta ingin nyebur, penjaga kolamnya (yang pakaian putih celana merah pakai topi merah) segera nanyain orang tuanya dimana. Lantaran disana anak kecil mesti ada yang ngejagain.
Lazy river! Kolam arus buat ‘bersantai’ lantaran anda tinggal duduk di ban pelampung selalu tenggelam saja gitu. Harusnya sih orang tanpa ada pelampung ngga bisa turun (segera diingetin sama penjaga kolam), namun mungkin saja lantaran sangat beberapa orang jadi ada yang lolos sebagian. Atau banyak. Jumlah ban pelampungnya lebih sedikit dari pada jumlah pengunjungnya, jadi saya ngga nyobain.
Ini namanya kolam Tsunami atau suatu hal. Pada intinya sih ini kolam yang super besar serta ada ombaknya tiap-tiap sebagian waktu. Umumnya orang, males ikut-ikutan.
Oh ada banyak hal yang menarik dari sisi ini. Design kolamnya dibikin seperti pantai jadi ada sisi ‘daratan’ yang melandai gitu. Nah, ‘daratan’nya memiliki bentuk begini :
Bukanlah memiliki bentuk bukanlah seperti kaki, namun bawahnya. Tak tahu ini bahan apa, namun rasa-rasanya kasar, empuk seperti karet serta gampang menyerap air. Jadi ngga licin namun juga ngga buat lecet jika gak berniat jatuh apa bagaimana. Satu lagi usaha Jogja Bay untuk meyakinkan keamanan pengunjung, serta saya sukai.
Kembali pada photo kolam Tsunami diatas, diatas kolam itu keliatan terdapat banyak seluncuran yang menarik namun hanya dapat diliat soalnya belum berperan semua. Yang paling kiri, sebagai contoh :
Belum di buka buat pengunjung. Keliatannya menarik sih.
Selalu yang merah putih dari kanan itu, ujungnya begini :
Itu bukanlah sisi dari atraksi, itu yaitu tukang yang tengah kerjakan pekerjaannya. Atau mungkin dengan kata lain belum usai dikerjain. Hingga belum dapat di pakai. Gitu. Sesaat yang paling kanan, dapat sih di pakai namun menurutku baiknya cukup dilihat dari jauh saja. Soalnya saat dideketin jadinya begini :
Satu diantara atraksi paling utama yang dapat dilihat di banyak tempat di Jogja Bay : orang. Antrian orang tepatnya. Percayalah jika anda turut ngantri dalam keadaan basah, sampai atas akan kering keseluruhan.
Ada sih satu lagi seluncuran yang dapat di pakai, namun pendek, antri serta saya lupa ngefoto.
Serta di tengah-tengah tamannya, ada ini :
Simak mbak-mbak serta mas-mas berbaju biru dibawah? Mereka ada ditempat paling baik ke-2 di semua Jogja Bay. Ada dibawah seluncuran jadi bebas dari sinar matahari, dapat duduk sembari berendem di air, serta airnya dingin lantaran senantiasa ada aliran dari ember diatas setiap sebagian menit. Prima.
Oh serta tiap-tiap atraksi/wahana senantiasa dilengkapi dengan sebagian penjaga kolam (saya telah katakan tadi) serta papan peringatan/ketentuan mengenai apa-apa saja yang perlu diikuti pengunjung sebelumnya make wahana itu. Umpamanya gini :
Jadi menurutku, sisi dalemnya sih telah cukup layak lah sebagai taman bermain keluarga. Keamanan serta kenyamanan pengunjung begitu di perhatikan dari beragam hal. Ada system PA (Public Announcement–pengumuman–halo halo) yang senantiasa ngingetin pengunjung untuk taat ketentuan serta melindungi barang ataupun anggota keluarganya. Mungkin saja lantaran lagi ramai banget, cocok hari itu system PA bunyi dapat setiap menit sekali. Banyak hal yang diumumkan :
“Kepada pengunjung, diinginkan untuk tetaplah melindungi beberapa barang sepanjang bermain”
“Akan ada show xxx di panggung xxx jam xxx”
“Kepada pengunjung dengan mobil xxx dengan nomer kendaraan xxxxxx, diinginkan selekasnya memindahkan kendaraannya lantaran menghambat kendaraan lain”
“Kepada adik xxx, ditunggu keluarganya ditempat yang tadi”
“Kepada saudara Pus Meong, ditunggu keluarganya di pusat info”
Tidak, dua kalimat paling akhir ngga saya beberapa buat.
Telah siang serta kami mesti pergi lantaran ada agenda yang lain. Sesudah mencuci tubuh serta ubah pakaian (ngga saya ngga mandi lantaran antri juga), saya berkemas-kemas serta segera menuju pintu keluar, yang dari luar nampaknya begini :
Seperti obyek wisata yang lain, pintu keluar senantiasa berupa toko souvenir, berisi jualan kaos, topi, boneka serta lain sebagainya. Sepintas sih kelihatannya mutunya bagus, namun ada hal yang tambah lebih utama dari pada itu semuanya. Satu hal yang buat toko souvenir Jogja Bay yaitu tempat paling baik di semua Jogja Bay : Air Conditioner!
Pada umumnya, Jogja Bay yaitu tempat yang mengasyikkan. Keamanan pengunjung waktu di perhatikan, tempatnya well-designed, kebersihan juga pada umumnya begitu dijaga. Yang kurang oke sih system ticketingnya yang keliatan masihlah belum terstruktur, serta ada sebagian wahana yang belum aktif. Harapannya sih tempat ini tetep dimaintain dengan baik sampai kapanpun, jadi pengalamannya dapat lebih menarik.
Ini namanya kolam Tsunami atau suatu hal. Pada intinya sih ini kolam yang super besar serta ada ombaknya tiap-tiap sebagian waktu. Umumnya orang, males ikut-ikutan.
Oh ada banyak hal yang menarik dari sisi ini. Design kolamnya dibikin seperti pantai jadi ada sisi ‘daratan’ yang melandai gitu. Nah, ‘daratan’nya memiliki bentuk begini :
Bukanlah memiliki bentuk bukanlah seperti kaki, namun bawahnya. Tak tahu ini bahan apa, namun rasa-rasanya kasar, empuk seperti karet serta gampang menyerap air. Jadi ngga licin namun juga ngga buat lecet jika gak berniat jatuh apa bagaimana. Satu lagi usaha Jogja Bay untuk meyakinkan keamanan pengunjung, serta saya sukai.
Kembali pada photo kolam Tsunami diatas, diatas kolam itu keliatan terdapat banyak seluncuran yang menarik namun hanya dapat diliat soalnya belum berperan semua. Yang paling kiri, sebagai contoh :
Belum di buka buat pengunjung. Keliatannya menarik sih.
Selalu yang merah putih dari kanan itu, ujungnya begini :
Itu bukanlah sisi dari atraksi, itu yaitu tukang yang tengah kerjakan pekerjaannya. Atau mungkin dengan kata lain belum usai dikerjain. Hingga belum dapat di pakai. Gitu. Sesaat yang paling kanan, dapat sih di pakai namun menurutku baiknya cukup dilihat dari jauh saja. Soalnya saat dideketin jadinya begini :
Satu diantara atraksi paling utama yang dapat dilihat di banyak tempat di Jogja Bay : orang. Antrian orang tepatnya. Percayalah jika anda turut ngantri dalam keadaan basah, sampai atas akan kering keseluruhan.
Ada sih satu lagi seluncuran yang dapat di pakai, namun pendek, antri serta saya lupa ngefoto.
Serta di tengah-tengah tamannya, ada ini :
Simak mbak-mbak serta mas-mas berbaju biru dibawah? Mereka ada ditempat paling baik ke-2 di semua Jogja Bay. Ada dibawah seluncuran jadi bebas dari sinar matahari, dapat duduk sembari berendem di air, serta airnya dingin lantaran senantiasa ada aliran dari ember diatas setiap sebagian menit. Prima.
Oh serta tiap-tiap atraksi/wahana senantiasa dilengkapi dengan sebagian penjaga kolam (saya telah katakan tadi) serta papan peringatan/ketentuan mengenai apa-apa saja yang perlu diikuti pengunjung sebelumnya make wahana itu. Umpamanya gini :
Jadi menurutku, sisi dalemnya sih telah cukup layak lah sebagai taman bermain keluarga. Keamanan serta kenyamanan pengunjung begitu di perhatikan dari beragam hal. Ada system PA (Public Announcement–pengumuman–halo halo) yang senantiasa ngingetin pengunjung untuk taat ketentuan serta melindungi barang ataupun anggota keluarganya. Mungkin saja lantaran lagi ramai banget, cocok hari itu system PA bunyi dapat setiap menit sekali. Banyak hal yang diumumkan :
“Kepada pengunjung, diinginkan untuk tetaplah melindungi beberapa barang sepanjang bermain”
“Akan ada show xxx di panggung xxx jam xxx”
“Kepada pengunjung dengan mobil xxx dengan nomer kendaraan xxxxxx, diinginkan selekasnya memindahkan kendaraannya lantaran menghambat kendaraan lain”
“Kepada adik xxx, ditunggu keluarganya ditempat yang tadi”
“Kepada saudara Pus Meong, ditunggu keluarganya di pusat info”
Tidak, dua kalimat paling akhir ngga saya beberapa buat.
Telah siang serta kami mesti pergi lantaran ada agenda yang lain. Sesudah mencuci tubuh serta ubah pakaian (ngga saya ngga mandi lantaran antri juga), saya berkemas-kemas serta segera menuju pintu keluar, yang dari luar nampaknya begini :
Seperti obyek wisata yang lain, pintu keluar senantiasa berupa toko souvenir, berisi jualan kaos, topi, boneka serta lain sebagainya. Sepintas sih kelihatannya mutunya bagus, namun ada hal yang tambah lebih utama dari pada itu semuanya. Satu hal yang buat toko souvenir Jogja Bay yaitu tempat paling baik di semua Jogja Bay : Air Conditioner!
Pada umumnya, Jogja Bay yaitu tempat yang mengasyikkan. Keamanan pengunjung waktu di perhatikan, tempatnya well-designed, kebersihan juga pada umumnya begitu dijaga. Yang kurang oke sih system ticketingnya yang keliatan masihlah belum terstruktur, serta ada sebagian wahana yang belum aktif. Harapannya sih tempat ini tetep dimaintain dengan baik sampai kapanpun, jadi pengalamannya dapat lebih menarik.
Langganan:
Postingan (Atom)